Airmataku menetes membasahi pipi sebab tiba-tiba saja hatiku bagai mendapat sayatan yang pedih saat mengingat sesuatu................... Kutulis status di blackberry ku : maaf kulukai hatimu sebelum aku berterima kasih......dan airmataku kian deras mengalir.
Tanggal 17 April 2014,
Saat aku sedang mengerjakan bahan rapat pengendalian program, handphone-ku berbunyi. Sebuah nama yang tidak asing muncul di layarnya. Serta merta kujawab telepon itu. Pembicaraan sore itu via telepon cukup lama yang isi singkatnya, aku diminta untuk membuat format berita yang memuat tentang berita program di Kalimantan Selatan. Aku tidak pernah menolak pekerjaan dan pekerjaan itu sudah pernah aku lakukan. Jadilah aku mengubah haluan pekerjaanku. Bahan berita itu siap untuk dicetak.
Tanggal 18 April 2014, pukul 21.00
Handphone ku berbunyi lagi. Sekali lagi, nama penting itu yang menyebabkan aku harus menerima dan menjawab telepon tersebut. Kali ini, perintah melalui handphone itu cukup membuatku berfikir keras sebab akhirnya aku diberi tanggung jawab untuk bisa mewujudkan sebuah suplemen berita.
Pertama, aku harus mencetak berita yang kususun dalam format koran. Akan tetapi, karena kantor kami tidak memiliki Surat Ijin Penerbitan koran maka pencetakan materi dalam format koran dapat dikatakan ilegal.
Kedua, jalan keluarnya adalah dengan menjadikan format berita itu sebagai suplemen berita sebuah media massa di Banjarmasin. Akan tetapi, pejabat yang berwenang dengan media massa menyebutkan angka 30 juta untuk membuat suplemen berita di koran tertentu. Aku mendapat tugas mencari koran lain yang mungkin harganya lebih rendah dari 30 juta rupiah. Bila mana perlu koran terbesar di Banjarmasin.
Ketiga, aku tidak mengenal orang media terbesar di Banjarmasin itu, satupun. Aku memang punya teman sekampus yang memiliki media tapi bukan tergolong media besar di kotaku.
Keempat, aku harus bergerak cepat sebab diharapkan suplemen berita itu terbit tanggal 23 April 2014. Olalaaaaa.....
Tanggal 19 April 2014
Satu hari penuh aku menemui pihak manager di koran terbesar yaitu Banjarmasin Post. Akhirnya aku mendapat penawaran yang cantik........murah sekali. Kuberitahukan itu kepada pimpinanku yang selama beberapa kali menghubungiku via telepon.
Tanggal 20 April 2014,
Kontak via telepon dengan beberapa manager Banjarmasin Post, menjadikan komunikasi antara aku dan mereka semakin comfort sehingga beberapa permintaan lanjutan, bisa aku komunikasikan dengan para manager Banjarmasin Post.
Tanggal 21 April 2014,
Format berita aku masukkan ke meja atasanku untuk mendapat koreksi. Saat itu, aku diminta hadir dalam rapat.
Aku merasa tertantang sebab anak kemarin sore yang duduk dalam jabatan berkaitan dengan media massa itu menantang dengan mengatakan bahwa informasi dia senilai 30 juta rupiah itu yang benar. Lalu sesuai dengan perintah pimpinan, aku bersama pelaksana tugas eselon 3 di bidang tempatku bekerja menuju Banjarmasin Post untuk bertemu dengan para manager yang sudah kuhubungi via telepon. Konyolnya, anak kemarin sore itu terlalu angkuh dengan melontarkan kalimat :
" sebaiknya jangan kita yang ke Banjarmasin Post melainkan mereka yang harus datang ke kita"
" sebaiknya jangan kita yang ke Banjarmasin Post melainkan mereka yang harus datang ke kita"
Dimana letak "koordinasi" bila demikian ? Siapa yang memerlukan siapa ?
Akhirnya, aku pergi bersama Ibu Kepala Bidang untuk bernegosiasi dengan Banjarmasin Post, Hasilnya ???
Hanya perlu dana 8 juta rupiah untuk menghadirkan suplemen berita. Bahkan, Banjarmasin Post merasa dihargai dan berharap kerjasama ini bisa dilanjutkan sebab ini kali pertama mereka mendapat order suplemen berita.
Sore hari, format beritaku tidak mendapat koreksi apa-apa jadi aku anggap tidak bermasalah dan aku masukkan ke bagian lay-out Banjarmasin Post untuk dicetak. Beberapa catatan aku berikan, termasuk nama suplemen : KAYUH KENCANA BAIMBAI.
Aku tidak dapat pulang hari itu, sebab harus menyelesaikan satu permintaan lagi yaitu membuat buku panduan Kepala yang akan hadir di Banjarmasin. Hemmmmmmmmhhhhh super sibuk sebab pukul 20.30 malam aku baru pulang dalam keadaan hujan lebat.
Tanggal 22 April 2014,
Aku melihat semuanya berjalan lancar bahkan sampai dengan kegiatan di sebuah Akademi Kebidanan yang mendapat kunjungan, wartawan yang kami booking sudah stand by disana. Satu hal yang aku lupa, mengontak ajudan kepala agar menyediakan waktu bagi wartawan tersebut untuk wawancara ekslusif. Akhirnya, hal itu tidak terlaksana.
Tanggal 23 April 2014,
Suplemen berita benar-benar terbit. Ada beberapa hal yang membuat aku agak kecewa yaitu :
Satu, nama suplemen berita KAYUH KENCANA BAIMBAI tidak tertera di suplemen tersebut
Kedua, advetorial yang seharusnya bisa separuh halaman ternyata hanya cuplikan kecil akibat tidak tersedianya waktu untuk wawancara ekslusif seperti yang dijanjikan pada wartawan Banjarmasin Post.
Namun demikian, aku masih bersyukur bahwa bisa mewujudkan suplemen tepat waktu, tepat janji. Sedangkan kekurangan itu kalau ditelisik masih sangat wajar sebab ini pertama kali order suplemen berita bagi Banjarmasin Post. Hal penting dan lebih utama adalah aku berhasil menggagalkan mark up anggaran dari 30 juta rupiah menjadi 8 juta rupiah saja. Hemmmmmhhhh....... 22 juta rupiah terselamatkan.
Tanggal 29 April 2014,
Berita mengejutkan aku dengar......itu kepala sub bidang nya marah dan mengatakan ke pegawai yang lain bahwa aku mengambil pekerjaan miliknya. Waduuuuuh....emang aku kurang kerjaan ya ? Gara-gara mengerjakan supelemn berita itu, materi radalgram aku keteteran. Coba kalau dia tidak menaruh harga 30 juta rupiah untuk sisipan sebanyak 1000 eksemplar, tentunya pekerjaan itu tidak akan dibicarakan ke aku. Omongan anak ini aku abaikan sebab yang penting bagiku aku sudah membantu kantorku mengatasi satu permasalahan dan menyelesaikan permasalahan suplemen berita.
Tanggal 5 Mei 2014,
Ucapan terima kasih dari pimpinan kepada panitia dan lebih khusus kepada tim transportasi dan akomodasi yang sudah bekerja keras sehingga acara akbar itu berjalan lancar. Uppppppssssss......apakah tim itu akan berjalan lancar kalau surat menyuratnya kacau ? Berarti.....suplemen berita itu bukan sebuah kesuksesan bagi atasanku.
Betul juga.......malam harinya, aku seperti diadili dihadapan seseorang yang tidak tahu lelahnya membuat berita, yang tidak tahu lelahnya membuat tulisan, yang tidak tahu beban atas permintaan yang harus terwujud dalam beberapa hari saja. Orang itu, eselon 3 yang lain, dengan mudahnya mengatakan : Malu struktur kita yang kosong itu terbaca seantero Banjarmasin.
Subhanallah......suplemen berita itu hanya dibaca di kalangan sendiri....yang memang tahu beberapa jabatan kosong sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tidak tersebar di masyarakat Banjarmasin karena pemesanannya hanya untuk acara besar di hari itu saja. Orang itu, mengeluarkan kata-kata seenaknya sendiri dengan sengaja melukai perasaanku. Ingin aku pergi dari tempat itu......tetapi sangat tidak mungkin.
Tanggal 8 Mei 2014,
Airmataku mengalir.......tanggal per tanggal kembali terbayang dan aku berkesimpulan......ketika mendapat kesulitan, barangkali aku yang dibutuhkan.....dan aku pertama yang akan dihubungi......akan tetapi selalu paling belakang mendapat penghargaan bahkan lebih sering diabaikan. Jangankan ucapan terima kasih, saat dikata-katain bahwa aku merebut pekerjaan orang lain, tidak satupun yang membelaku.
................Airmataku mengalir tidak bisa lagi kuhentikan.......................selamat malam..... kutanggung semuanya sendiri malam ini bersama airmataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar