Sabtu, 03 Agustus 2019

SANG PEJABAT

Pagi itu aku bertemu dengan seorang pejabat di kantor-ku. Aku katakan pejabat karena memang yang bersangkutan punya kedudukan dan secara syah berdasarkan administrasi memiliki jabatan. Sssssssssssttttt....tetapi tidak setiap orang yang punya jabatan akan senang di sebut pejabat, sedangkan temanku yang satu ini kerap membahasakan dirinya sebagai pejabat. 

Awalnya cerita ini, aku bertemu si pejabat. Dia menyalamiku....ah, kebiasaan seorang pejabat. Lalu menanyakan kabarku....juga basa-basi seorang pejabat hehehe.....( karena kemarin sore kami bertemu dalam keadaan sehat wal'afiat dan baik-baik saja) pertanyaan berikutnya benar-benar khas seorang pejabat yang kerap dia lontarkan emhemmm, (aku tidak tahu secara pasti dia jiplak darimana ) pertanyaan klise seperti ini :

" Ada masalah apa.....apa yang bisa aku bantu ????"

Uppsss....pucuk di cinta ulam-pun tiba. Aku benar-benar sedang mau menanyakan sesuatu kepada-nya. Masalah yang sederhana saja yaitu surat pemanggilan....


" Kami perlu surat pemanggilan untuk teman yang akan mengikuti kegiatan di salah satu kantor pemerintahan propinsi sebagai dasar untuk pencairan dana "

Sebenarnya aku berharap dia menjawab "ada" atau mungkin "tidak ada" karena memang secara administrasi dia yang berwenang untuk menerima surat pemanggilan dan mengeluarkan surat penugasan. Dengan dasar atas kedua surat itulah kemudian administrasi keuagan berupa pencairan biaya kegiatan bisa dilakukan.

Ahhaaaayyy.... beberapa saat berikutnya, aku terduduk di bangku yang tidak jauh dari tempatku berdiri sebab kata-kata yang keluar ternyata bukan "ada" dan "tidak ada".

Panjang di kali lebar sama dengan luas dan kalau lebih dari lima menit aku terdiam di bangku itu maka panjang dan lebar jawaban yang diberikannya menjadi tak terhingga. Kalau kemudian ada kedalaman di dalam kata-katanya itu....berarti sudah menyangkut masalah volume.

Aku tidak mengeluhkan diriku yang terpenjara pada jawaban luas tak terhingga yang pada ujungnya toh berakhirkan kata TIDAK ADA ( ciri khas seorang pejabat pula nih ). Aku justru kemudian berpikir.....kenapa pejabat itu memiliki luas dan volume jawaban yang sebenarnya malah menunjukkan betapa ke-pejabatan-nya tidak diiringi dengan pendalaman pengertian dari tugas pokok dan fungsinya  ?

Dengan memahami tugas pokok dan fungsi maka sebenarnya, temanku yang pejabat itu bisa mengontrol hak dan kewajiban yang melekat pada jabatannya untuk memudahkan dirinya sendiri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dia lontarkan kepadaku pagi itu. Aku tidak ingin menjawab lontaran pertanyaannya karena bagiku pejabat senior semacam temanku itu seharusnya lebih mengerti dari aku yang masih bau kencur ini.....karena bagiku tak baik aku menasehati senior seperti temanku itu.

Selama seminggu aku mengamati dan memikirkan semua itu. Akhirnya aku mengerti akan satu hal. NIAT itu MEMPENGARUHI TUJUAN BEKERJA dan TUJUAN BEKERJA  MEMPENGARUHI POLA PIKIR lalu POLA PIKIR AKAN TERLIHAT PADA PERKATAAN yang BERWUJUD DALAM PERBUATAN.


Semoga aku tidak seperti temanku yang pejabat itu bila menduduki sebuah jabatan. Ahhhh hemmmmmmmmmmmm !!! ( Ngantuk deh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGEJAR.....JABATAN ???

Dadaku mendesir saat submit surat permohonan mengikuti lelang jabatan eselon II. Sungguhkah aku sedang mengejar jabatan ?????? Untuk menjawa...